Ibnu Hajar Al-Asqalani
Suatu hari Rasulullah saw. mengunjungi para sahabat
la bertanya: Bagaimana keadaan kalian?
Para sahabat menjawab: Kami beriman kepada Allah
Rasul saw.: Apa bukti iman kalian?
Sahabat: Kami bersabar atas cobaan
Kami bersyukur atas limpahan kehidupan
Dan kami rela apa pun anugerah Tuhan
Rasul: Demi Dzat Yang menguasai Ka’bah
Sungguh kalian mukmin sejati
hambakan diri kepada Allah
Dengan ikhlas dan sepenuh hati Jika kalian belum mampu rela
Jalankanlah dengan lapang dada
Sebab sesuatu yang kalian cela
Bisa jadi banyak kebaikannya
Allah berfirman kepada para Nabi:
Barangsiapa berjumpa dengan-Ku
Sedang la mencintai-Ku
Akan kumasukkan ia ke taman surga-Ku
Barangsiapa berjumpa dengan-Ku
Sedang ia takut akan siksa-Ku
Akan Kujauhkan ia dari api neraka-Ku
Dan barangsiapa berjumpa dengan-Ku
Dengan malu-malu
Akan kubuat lupa malaikat-Ku, untuk menyiksanya
Ibnu Mas’ud mengatakan:
Taatilah sepenuhnya perintah Allah
Sungguh engkau insan yang paling berbakti
Jauhilah semua larangan Allah
Sungguh engkau insan zuhud nan suci
Dan terimalah dengan rela pemberian Allah
Sungguh engkau insan kaya di bumi
Ketika Shaleh al-Marqadi melewati
sebuah perkampungan sunyi
la bertanya: wahai puing-puing desa
Di manakah pendudukmu, di manakah generasimu
Dan di manakah penghunimu dahulu
Terdengarlah suara menjawab:
Mereka telah binasa, jasadnya musnah ditelan bumi
Sedang tanggung jawab mereka belum jua terlunasi
Ali r.a. mengatakan:
Berilah hadiah sesukamu pada siapa saja
Niscaya engkau menjadi rajanya
Minta-mintalah jika engkau mau pada siapa saja
Niscaya engkau menjadi budaknya
Dan mandirilah dari ketergantungan pada siapa saja
Niscaya engkau sederajat dengannya
Yahya bin Mu’adz berkata:
Memilih duniawi akan lupa ukhrawi
Cinta duniawi akan benci ukhrawi
Dan benci duniawi akan cinta ukhrawi
Ibrahim bin Adham pernah ditanya:
Mengapa engkau tinggalkan hartamu
Padahal engkau kaya raya?
la menjawab :
Aku melihat alam kubur,
Betapa la menggelisahkan
Sedangkan aku tak punya pelipur
Aku memandang arah perjalanan, betapa jauh nian
Sedang aku tak punya cukup perbekalan
Dan aku dapati Dzat Maha Memaksa
Begitu mudahnya putuskan perkara
Sedang aku tak punya cara, untuk
menangkal putusannya
Sufyan ats-Tsauri pernah ditanya:
Mengapa engkau tenang di sisi Allah?
la menjawab: Janganlah engkau merasa aman
Dengan wajahmu yang tampan
Dengan suaramu yang indah
Serta lisanmu yang fasih
Ibnu Abbas berkata:
Kata “zuhud” terdiri dari tiga huruf.- Za ; Ha’ dan Dal
Za’: Zadun lil Ma’ad (bekal menuju hari kembali)
Ha’: Hudan lid-Din (petunjuk menuju jalan Ilahi)
Dal: Dawamun ‘ala Tha’ah (selalu taat dan berbakti)
Pada kesempatan yang lain Ibnu Abbas mengatakan:
Za’: Tarkuz-Zinah (meninggalkan menghias raga)
Ha’: Tarkul-Hawa (meninggalkan kesenangan jiwa)
Dal: Tarkud-Dunya (meninggalkan harta benda)
Hamid al-Laqqaf berkata kepada seseorang
yang mendatanginya:
Bungkuslah agamamu
Seperti halnya engkau bungkus mushafmu
Dengan menjalani tiga perilaku
Bicaralah seperlunya
Milikilah harta secukupnya
Dan bergaullah sekadarnya
Kemudian ketahuilah
Sumber sikap zuhud adalah:
Menjauhi segala larangan
Menjalani semua kewajiban
Dan meninggalkan paham kebendaan
Luqman al-Hakim bertutur pada anaknya:
Anakku,
Diri manusia dibagi menjadi tiga
Sepertiga pertama untuk Allah, ialah alat kelaminnya
Sepertiga kedua untuk dirinya, ialah amal perbuatannya
Dan sepertiga berikutnya untuk cacing tanah,
Ialah jasad raganya
Ali r.a. berkata:
Tiga amalan dapat mempermudah hafalan
Dan menghilangkan dahak di tenggorokan
Ialah siwak, puasa dan membaca al-Qur’an
Seorang filosuf berkata:
Tiga elemen istana Allah
Sakit, fakir dan sabar
Ibnu Abbas pernah ditanya:
Hari, bulan dan perbuatan apa yang terbaik
menurut Anda?
la menjawab: Hari Jum’at, bulan Ramadhan
Dan shalat lima waktu tepat pada waktunya
Ibnu Abbas meninggal pada hari Jum’at.
Tiga hari berikutnya Sayyidina Ali
mendengar kabar bahwa Ibnu
Abbas pernah ditanya tentang hari,
bulan dan perbuatan apa yang terbaik
beserta jawabannya di atas.
Kemudian Ali r.a. mengatakan:
Andai saja seluruh ulama dari dunia
Timur hingga belahan dunia Barat ditanya persoalan tadi,
tentu jawaban mereka akan sama dengan Ibnu Abbas;
hanya saja aku akan menjawab lain:
Sebaik-balk amal ialah
Amal yang diterima oleh Allah
Sebaik-baik bulan ialah
Bulan dimana engkau bertobat kepada Allah
Dan sebaik-balk hari ialah
Hari dimana engkau mati,
dengan tetap iman kepada Allah
Seorang penyair mengatakan:
Tidakkah engkau melihat
Bagaimana siang dan malam menggodaku
Sedang aku selalu bermain dalam kesendirianku
Dan bersama orang-orang di sekitarku
Wahai
Jangan pernah engkau tergiur keelokan dunia
Sebab la bukanlah tempat tinggal yang sesungguhnya
Berbuatlah untuk dirimu sendiri
Sebelum engkau dijemput mati
Dan jangan pernah engkau tertipu
Lantaran banyak teman mengitarimu
Sebuah maqalah mengatakan:
Apabila Allah menghendaki kebaikan
Atas seseorang hamba-Nya yang beriman
Maka dipintarkannyalah tentang agama
Dia zuhudkan terhadap harta benda
Dan Dia sadarkan akan aibnya
Dalam sebuah pertemuan, Rasulullah saw. bersabda:
Kucintai tiga perkara dari dunia ini
Parfum, perempuan dan shalat
Kemudian Abu Bakar r.a. berkata:
Begitupun aku mencintai tiga hal dari dunia
Memandang wajah Rasulullah
Mendermakan harta kepada Rasulullah
Dan putriku (Aisyah) di bawah naungan Rasulullah
Umar r.a. menyela:
Engkau benar wahai Abu Bakar
Aku pun cinta tiga perkara dari dunia
Amar ma’ruf, nahi munkar,Dan memakai pakaian rakyat jelata
Suatu hari Rasulullah saw. mengunjungi para sahabat
la bertanya: Bagaimana keadaan kalian?
Para sahabat menjawab: Kami beriman kepada Allah
Rasul saw.: Apa bukti iman kalian?
Sahabat: Kami bersabar atas cobaan
Kami bersyukur atas limpahan kehidupan
Dan kami rela apa pun anugerah Tuhan
Rasul: Demi Dzat Yang menguasai Ka’bah
Sungguh kalian mukmin sejati
hambakan diri kepada Allah
Dengan ikhlas dan sepenuh hati Jika kalian belum mampu rela
Jalankanlah dengan lapang dada
Sebab sesuatu yang kalian cela
Bisa jadi banyak kebaikannya
Allah berfirman kepada para Nabi:
Barangsiapa berjumpa dengan-Ku
Sedang la mencintai-Ku
Akan kumasukkan ia ke taman surga-Ku
Barangsiapa berjumpa dengan-Ku
Sedang ia takut akan siksa-Ku
Akan Kujauhkan ia dari api neraka-Ku
Dan barangsiapa berjumpa dengan-Ku
Dengan malu-malu
Akan kubuat lupa malaikat-Ku, untuk menyiksanya
Ibnu Mas’ud mengatakan:
Taatilah sepenuhnya perintah Allah
Sungguh engkau insan yang paling berbakti
Jauhilah semua larangan Allah
Sungguh engkau insan zuhud nan suci
Dan terimalah dengan rela pemberian Allah
Sungguh engkau insan kaya di bumi
Ketika Shaleh al-Marqadi melewati
sebuah perkampungan sunyi
la bertanya: wahai puing-puing desa
Di manakah pendudukmu, di manakah generasimu
Dan di manakah penghunimu dahulu
Terdengarlah suara menjawab:
Mereka telah binasa, jasadnya musnah ditelan bumi
Sedang tanggung jawab mereka belum jua terlunasi
Ali r.a. mengatakan:
Berilah hadiah sesukamu pada siapa saja
Niscaya engkau menjadi rajanya
Minta-mintalah jika engkau mau pada siapa saja
Niscaya engkau menjadi budaknya
Dan mandirilah dari ketergantungan pada siapa saja
Niscaya engkau sederajat dengannya
Yahya bin Mu’adz berkata:
Memilih duniawi akan lupa ukhrawi
Cinta duniawi akan benci ukhrawi
Dan benci duniawi akan cinta ukhrawi
Ibrahim bin Adham pernah ditanya:
Mengapa engkau tinggalkan hartamu
Padahal engkau kaya raya?
la menjawab :
Aku melihat alam kubur,
Betapa la menggelisahkan
Sedangkan aku tak punya pelipur
Aku memandang arah perjalanan, betapa jauh nian
Sedang aku tak punya cukup perbekalan
Dan aku dapati Dzat Maha Memaksa
Begitu mudahnya putuskan perkara
Sedang aku tak punya cara, untuk
menangkal putusannya
Sufyan ats-Tsauri pernah ditanya:
Mengapa engkau tenang di sisi Allah?
la menjawab: Janganlah engkau merasa aman
Dengan wajahmu yang tampan
Dengan suaramu yang indah
Serta lisanmu yang fasih
Ibnu Abbas berkata:
Kata “zuhud” terdiri dari tiga huruf.- Za ; Ha’ dan Dal
Za’: Zadun lil Ma’ad (bekal menuju hari kembali)
Ha’: Hudan lid-Din (petunjuk menuju jalan Ilahi)
Dal: Dawamun ‘ala Tha’ah (selalu taat dan berbakti)
Pada kesempatan yang lain Ibnu Abbas mengatakan:
Za’: Tarkuz-Zinah (meninggalkan menghias raga)
Ha’: Tarkul-Hawa (meninggalkan kesenangan jiwa)
Dal: Tarkud-Dunya (meninggalkan harta benda)
Hamid al-Laqqaf berkata kepada seseorang
yang mendatanginya:
Bungkuslah agamamu
Seperti halnya engkau bungkus mushafmu
Dengan menjalani tiga perilaku
Bicaralah seperlunya
Milikilah harta secukupnya
Dan bergaullah sekadarnya
Kemudian ketahuilah
Sumber sikap zuhud adalah:
Menjauhi segala larangan
Menjalani semua kewajiban
Dan meninggalkan paham kebendaan
Luqman al-Hakim bertutur pada anaknya:
Anakku,
Diri manusia dibagi menjadi tiga
Sepertiga pertama untuk Allah, ialah alat kelaminnya
Sepertiga kedua untuk dirinya, ialah amal perbuatannya
Dan sepertiga berikutnya untuk cacing tanah,
Ialah jasad raganya
Ali r.a. berkata:
Tiga amalan dapat mempermudah hafalan
Dan menghilangkan dahak di tenggorokan
Ialah siwak, puasa dan membaca al-Qur’an
Seorang filosuf berkata:
Tiga elemen istana Allah
Sakit, fakir dan sabar
Ibnu Abbas pernah ditanya:
Hari, bulan dan perbuatan apa yang terbaik
menurut Anda?
la menjawab: Hari Jum’at, bulan Ramadhan
Dan shalat lima waktu tepat pada waktunya
Ibnu Abbas meninggal pada hari Jum’at.
Tiga hari berikutnya Sayyidina Ali
mendengar kabar bahwa Ibnu
Abbas pernah ditanya tentang hari,
bulan dan perbuatan apa yang terbaik
beserta jawabannya di atas.
Kemudian Ali r.a. mengatakan:
Andai saja seluruh ulama dari dunia
Timur hingga belahan dunia Barat ditanya persoalan tadi,
tentu jawaban mereka akan sama dengan Ibnu Abbas;
hanya saja aku akan menjawab lain:
Sebaik-balk amal ialah
Amal yang diterima oleh Allah
Sebaik-baik bulan ialah
Bulan dimana engkau bertobat kepada Allah
Dan sebaik-balk hari ialah
Hari dimana engkau mati,
dengan tetap iman kepada Allah
Seorang penyair mengatakan:
Tidakkah engkau melihat
Bagaimana siang dan malam menggodaku
Sedang aku selalu bermain dalam kesendirianku
Dan bersama orang-orang di sekitarku
Wahai
Jangan pernah engkau tergiur keelokan dunia
Sebab la bukanlah tempat tinggal yang sesungguhnya
Berbuatlah untuk dirimu sendiri
Sebelum engkau dijemput mati
Dan jangan pernah engkau tertipu
Lantaran banyak teman mengitarimu
Sebuah maqalah mengatakan:
Apabila Allah menghendaki kebaikan
Atas seseorang hamba-Nya yang beriman
Maka dipintarkannyalah tentang agama
Dia zuhudkan terhadap harta benda
Dan Dia sadarkan akan aibnya
Dalam sebuah pertemuan, Rasulullah saw. bersabda:
Kucintai tiga perkara dari dunia ini
Parfum, perempuan dan shalat
Kemudian Abu Bakar r.a. berkata:
Begitupun aku mencintai tiga hal dari dunia
Memandang wajah Rasulullah
Mendermakan harta kepada Rasulullah
Dan putriku (Aisyah) di bawah naungan Rasulullah
Umar r.a. menyela:
Engkau benar wahai Abu Bakar
Aku pun cinta tiga perkara dari dunia
Amar ma’ruf, nahi munkar,Dan memakai pakaian rakyat jelata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar