KALAM HIKMAH Jika anda imgin tahu kedudukan anda disisi Allah Maka lihatlah kedudukan Allah di hati anda

Minggu, 28 Oktober 2012

Biografi Naṣiruddin Ath Thusi


Biografi Naīr al-Dīn al-ūsī
Nama               : Naīr al-Dīn al-ūsī
Sebutan           : Khaje Nasir
Lahir                : 16 Februari 1201 (11 Jamadi al-Ula, 597)
Wafat              : 25th Juni 1272/4 (18 Dhu’l-Hijjah 672)
Suku bangsa    : Persian
Wilayah: Iran
Mahzhab         : Avicennisme (Twelver Shī‘ah school tradition)
Minat Utama   : TeologI Islam, Filsafat Islam, Astronomi, Matematika, Kimia, Biologi dan Kedokteran, Fisika, Pengetahuan Alam
Temuan Terkenal: Konservasi massa, Evolusi, trigonometri Speris, Tusi-couple
Karya              : Rawa-yi Taslīm, Tajrid al-’Aqaid, Akhlaq-i-Nasri, Zij-i ilkhani, al-Risalah al-Asturlabiyah, Al-Tadhkirah fi’ilm al-hay’ah,
Dipengaruhi: Ibn Sina (Avicenna), Fakhr al-Din al-Razi, Mo’ayyeduddin Urdi
Mempengaruhi: Ibn Khaldun, Qutb al-Din al-Shirazi, Ibn al-Shatir, Copernicus
Tokoh ini kurang begitu populer di banding tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam seperti Ibn Sina, al-Ghazali al-Razi, dan lainnya. Sebab itu, kemunculan namanya sebagai tokoh penting dalam khazanah perkembangan peradaban Islam juga menjadi sesuatu yang sulit ditemui, padahal memperbincangkan sejarah Filsafat Islam, kita tak bisa meninggalkan tokoh yang memberikan sumbangan yang begitu besar bagi perkembangan filsafat Islam – khususnya mazhab paripatetik ini.
Nashiruddin ath-Tusi adalah seorang pemikir Islam yang tidak hanya dikenal sebagai seorang filsuf, tetapi juga sebagai ahli astronomi, matematikawan dan saintis/ilmuan yang beberapa pemikirannya masih digunakan sampai saat ini. Dia adalah seorang penulis yang banyak karyanya dalam bidang matematika. Ia juga seorang biolog, ahli kimia, ahli pengobatan, ahli ilmu fisika, teolog dan Marja Taqleed. al-Tusi termasuk satu di antara sedikit astronom Islam yang mendapat perhatian dari ilmuwan modern. Seyyed Hussein Nasr mengkategorikan al-Tusi sebagai salah satu di antara tokoh universal sains Islam yang pernah lahir dalam peradaban Islam abad pertengahan.
Bernama lengkap Abu Ja’far Muammad ibn Muammad ibn al-asan al-Tūsī (محمد بن محمد بن الحسن الطوسی) Lahir pada 18 Februari 1201 M/597 H di ūs, al-Kāżimiyyah dekat Baghdad sebuah tempat yang berada di atas sebuah bukit, di samping lembah sungai Kasyaf, dekat ke kota Masyad di Timur Laut Persia, yang menjadi kota pendidikan terkenal pada masa itu. Saat ini ūs masuk dalam wilayah Khorasan di Iran. Ia lebih dikenal dengan nama Naīr al-Dīn al-ūsī (di Barat dikenal dengan Tusi), Seorang Persia dari Ismailiyah yang di kemudian hari memiliki keyakinan Islam “Twelver Shī‘ah” (Twelver Shī‘ah Islamic belief).
Al-Tusi wafat pada 26 Juni 672 H/1272-4 M di Kazhmain dekat Baghdad, pada tahun yang sama dengan Thomas Aquinas. Ia dimakamkan sesuai dengan permintaan terakhirnya di samping makam Musa ibn Ja’far Imam ketujuh dari aliran Twelver Shī‘ah, di Kazimayn di luar Baghdad. Di antara muridnya yang mashur adalah filosof Qutb al-Din al-Shirazi (wafat 710 H./ 1310 M) dan Imam, hakim, dan teolog, ‘Allamah al-Hilli (wafat 726 H./ 1325 M.). al-Tusi tetap mempunyai pengaruh sampai akhir hayatnya. Bahkan Abaqa yang menggantikan Hulagu tetap mempercayainya serta membuat beberapa kebijakan atas saran al-Tusi. Dengan pengaruh yang dimilikinya, al-Tusi terus melanjutkan kegiatannya mengembangkan filsafat Islam dan sains sampai akhir hayatnya.
Al-Tusi merupakan figur intelektual yang memiliki pengaruh signifikan mulai dari masa tradisional intelektualitas Islam Timur sampai periode modern. Pengaruh dan prestisenya terekam melalui gelar, penghormatan dan nama kecil yang diberikan padanya, seperti : khadja (sarjana dan guru terkemuka), ustadh al-Bashar (guru umat), dan al-muallim al-thalith (guru ketiga).
Pada masa sekarang, pengaruh Tusi sangat besar terutama bagi kaum Shiah. Dalam bukunya ‘Insan Ilahiah”, Imam Khomeini menyebutkan bahwa nurâniyah satu orang seperti filsuf besar Islam Khawajah Nashiruddin ath-Tusi dan Allamah Hilli menerangi bangsa dan negara dan nurâniyah tersebut abadi.
Baca Selengkapnya...

Jumat, 26 Oktober 2012

Download Novel Islami Terbaru

Koleksi Novel-Novel Islami
Buat teman-teman yang pingin download novel-novel islmai, silahkan klik aja link-link di bawah ini :

ayat-cinta.jpg




Ayat-Ayat Cinta By Habiburrahman El Shirazy


di-atas-sajadah.jpg







Diatas Sajadah Cinta By Habiburrahman El Shirazy


ketika-cinta-berbuah-syurga.jpg









Ketika Cinta Berbuah Syurga By Habiburrahman El Shirazy




mahkota.jpg









Mahkota Cinta By Habiburrahman El Shirazy



nyanyian.jpg







Nyanyian Cinta By Habiburrahman El Shirazy



pudarnya.jpg







Pudarnya Pesona Cleopatra By Habiburrahman El Shirazy





takbir-cinta.jpg






Takbir Cinta Zahrana By Habiburrahman El Shirazy



jalan-terintah.jpg





Jalan Terindah By Imam Sutrisno



 

 

 

 

Berbagi Ebook Islami dan Novel Download Gratis

a. ISLAMIC SOFTWARE agar bisa di-install di komputer Anda (Azan, Hijir, Qur'an Viewer), Silahkan klik saja disini.
b. Kamus Installer (Inggris-Indonesia & vice versa), klik saja
disini.c. Tips Komputer untuk Penangkalan terhadap Virus, klik disini.
d. Cara Praktis Membuat Blog Gratis, klik disini.e. PDF Installer, untuk membaca dokumen PDF, klik disini
f. Sarana Promosi Bisnis Online Anda dengan software penyebar Iklan ke 282 Situs Iklan. Jadi, Anda bagaikan menyebar virus hanya dalam beberapa menit saja dan setelah itu Iklan Anda akan terpasang sebagai Top Iklan di halaman depan masing-masing situs. Klik Disini.

 

A. Novel (Islami) & Cerita Pewayangan 
1. Ramayana #1
2. Ramayana #2
3. Ramayana #3
4. Ramayana #4
5. Ramayana #5
6. Novel Bidadari untuk Ikhwan
7. Novel Aku Menggugat Akhwat dan Ikhwan
8. Kisah Umar bin Khattab
9. Kisah Abu Bakar
10. Supernova-Dee
11. Ramayana #6
12.
Serat Centhini 

13. Ketika Cinta Bertasbih (1-13)
14. Ketika Cinta Bertasbih (14-16)
15. Ketika Cinta Bertasbih (17-20)
16. Novel Ayat-ayat Cinta
17. Kisah Shahih Seputar para Nabi & Rasul vol. 1
18.
Kisah Shahih Seputar para Nabi & Rasul vol. 2

19. Kimia Kebahagiaan (Imam Ghazali)
20. Ramayana Komik
 21. Sengsara Membawa Nikmat
22. Dibawah Lindungan Ka'bah-Hamka
23. Memahami Hakikat Cinta
 

B. E-Book Islami 
1. Usrah & Dakwah Hasan al Banna.
2. Ruqyah Syar'iyyah.
3. Menghafal Al-Quran.
4. Salah Faham terhadap Islam-Muhammad Qutb.
5. Nama-Nama Islam untuk Bayi Perempuan.
6. Nama-Nama Islam untuk Bayi Laki-laki.
7. Kompilasi Karangan dari Sayyid Qutb & Al-Maududi.
8. Kitab Tauhid.
9. Tuntunan Taubat dari Yusuf al Qaradhawi.
10. Petunjuk Sepanjang Jalan (Sayyid Qutub).
11. Pendidikan Islam & Madrasah Hassan al Banna Yusuf al Qaradawi.
12. Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam oleh : Fathi Yakan.
13. Jalan Dakwah oleh Al Ustadz Mustafa Masyhur.
14. Islam Dakwah yang Syumul oleh Yusuf Qardhawi.
15. Haji-Umrah seperti Rasulullah.
16. Generasi Pemuda & Perubahan oleh Fathi Yakan.
17. Fatwa al Qaradhawi.
18. Metode Pemikiran Al-Banna, antara tetap dan berubah.
19. ALLAH dalam Aqidah Islamiah oleh Hasan al Banna.
20. Al Aqidah Ath-Thahawiyah.
21. 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga.
22. Tuntunan Ramadhan.
23. Tentang Sholat Berjamaah.
24. Sifat Sholat Nabi.
25. Sifat Shaum/Puasa Nabi.
26. Seputar Tarawih & Witir.
27. Panduan Ibadah Ramadhan.
28. Kitab Tauhid #2.
29. Hukum Aqiqah.
30. Hadits Arbain Nawawi.
31. Fiqih Zakat.
32. 10 Cara Menyambut Ramadhan.
33. Merenungi Ayat-Ayat Inspirator.
34. Hadits untuk Pegangan Sehari-hari.
35. Akankah Bumi Kiamat karena Planet X.
36. Tata Cara Sholat Tahajjud dan Witir Rasulullah.
37. Sejarah Hidup Nabi Muhammad.
38. Tuntunan Lengkap seputar Puasa, Zakat dan Hari Raya Idul Fitri.
39. Kisah seputar Ka'bah.

40. Muhammad adalah Nabi Sepanjang Masa (Karen Armstrong).

Semoga ebook Islami yang saya berikan secara gratis bermanfaat bagi Anda dan terima kasih telah mengunjungi Blog saya.


Baca Selengkapnya...

Rabu, 24 Oktober 2012

Koleksi Gambar Motor

To download image = right click image > click "Save Picture As". Enjoy...











info lengkap kunjungi http://www.kumpulangambar.com/gambar-motor.php
Baca Selengkapnya...

Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad



Berkata Ibnu Mas’ud: “Rasulullah saw ketika mendekati ajalnya, beliau mengumpul kan kami semua di rumah Siti ‘Aisyah. Kami berkumpul, dan beliau memandang memperhatikan kami semua tanpa kata, sehingga kami semua menangis menderaikan air mata. Lalu beliau baru bersabda:
”Selamat datang untuk kalian semua, mudah-mudahan kalian di belas kasihi oleh Allah Ta’ala. Saya berwasiat supaya kalian bertaqwa kepada Allah, taat kepada-Nya, karena sungguh sudah dekat perpisahan di antara kita, telah dekat pula waktunya kembali kepada Allah Taala yang menempati Surga-Nya. Kalau sudah datang ajalku, maka supaya Ali yang memandikan aku, Fudlail bin Abbas yang menuangkan air, dan Usman bin Zaid membantu mereka berdua. Kemudian kafani aku dengan pakaianku saja manakala kamu semua menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika kalian sedang memandikan aku, letakkan aku di atas tempat tidurku di rumahku ini, yang dekat dengan liang kuburku nanti. Setelah itu kalian keluar sejenak meninggalkan aku. Pertama kali yang menshalati aku adalah Allah Azza Wa Jalla, lalu malaikat Jibril, malaikat Israfil, malaikat Mikail, malaikat Izrail beserta pembantu-pembantunya, kemudian dilanjutkan oleh para malaikat semua. Sehabis itu kalian masuklah dengan berkelompok-kelompok, dan lakukan shalat untukku. Mendengar itu, seketika para shahabat menjerit histeris, menangis sambil berkata Wahai Rasulullah, engkau adalah utusan untuk kami, menjadi kekuatan jamaah kami, selaku penguasa yang selalu memutusi perkara kami kalau tuan sudah tiada, lalu kepada siapakah kami mengadukan semua persoalan! Rasulullah Saw bersabda : ‘Sudah aku tinggalkan untuk kalian jalan yang benar di atas jalan yang terang benderang, juga aku tinggal dua penasehat, yang satu pandai bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yakni Al Qur’an, dan yang diam saja ialah kematian Manakala ada persoalan yang sulit bagi kalian, maka kembalikan kepada Al Qur’an dan Sunnahku, dan andaikan hati keras seperti batu, maka lenturkan dia dengan mengingat mati.” (Al Hadits)
Sehabis berwasiat demikian Rasulullah saw jatuh sakit tepat bulan Shafar selama 18 hari. Para shahabat sering menjenguknya. Dan penyakit yang diderita sejak pertama sakit sampai akhir hayatnya hanya pusing kepala.
Rasulullah saw terutus hari Senin, pun pula meninggal pada hari Senin. Tepat hari Senin sakit Rasulullah Saw semakin parah, dan sewaktu adzan shubuh, dia (Bilal selesai Adzan kemudian berkemas-kemas datang menghampiri pintu Rasulullah Saw seraya meng- ucapkan Salam.
”Assalamu Alaikum, Ya Rasul!”
Dari dalam Fathimah putri Rasulullah saw menjawab salam Bilal. Kemudian Fathimah berkata kepada dia:
”Rasulullah saw tengah sibuk dengan dirinya.”
Bilal pun kembali ke masjid tanpa memikirkan dan memahami Fathimah. Tatkala shubuh semakin terang (Rasulullah saw belum jua datang) kembali Bilal menghampiri pintu Rasulullah saw dan mengucapkan salam seperti yang pertama. Rasulullah saw mendengar suara Bilal, (Bilal dipanggil menghadap), kemudian Rasulullah bersabda:
”Masuklah wahai Bilal: ’Sesungguhnya keadaanku sangat sibuk mengurusi diriku sendiri, di mana penyakitku rasanya semakin bertambah berat. Maka suruhlah Abu Bakar agar (menjadi imam) shalat berjama’ah dengan orang-orang yang hadir.’
Kemudian keluar seraya menangis dengan telapak tangan diletakkan di atas kepala sambil mengeluh: ”Wahai nasib, susah, sungguh, putus harapan, telah putus hilang sasaran tujuan, andaikan ibuku tidak melahirkan aku …’. Bilal pun terus memasuki rnasjid sambil berkata: ‘Hai Abu Bakar, sesungguhnya engkau diperintah Rasulullah saw (menjadi imam) shalat berjama’ah dengan yang hadir, karena beliau sibuk mengurusi dirinya sendiri yang dalam keadaan sakit.”
Tapi ketika Abu Bakar melihat mihrob masih kosong dengan tidak hadirnya Rasulullah Saw, karena tidak tahan din langsung menjerit dan pingsan. Spontan ributlah kaum muslimin yang ada, sampai-sampai Rasulullah saw mendengar ribut-ribut itu.
”Ya Fathimah, ada apakah dengan jeritan itu, dan kenapa disana ribut-ribut!” Fathimah menjawab: ”Keributan itu karena kaum muslimin sendiri, sebab engkau tidak ada.”
Maka saat itu Rasulullah saw memanggil Ali dan Fadlal bin Abbas. Kemudian heliau bersandar (dipapah) keduanya masuk masjid, lalu shalat bersama-sama mereka 2 rakaat fajar pada hari Senin itu. Ba’da shalat kemudian beliau menghadap ke belakang kepada mereka, dan bersabda: ”Wahai kaum muslimin, kalian itu masih dalam pemeliharaan dan pertolongan Allah Taala. Untuk itu bertaqwa-lah kepada Allah dan taati Dia, sesungguhnya saya ini akan meninggalkan dunia, dan hari ini adalah hari pertamaku di akherat dan hari terakhirku di dunia …” Kemudian beliau bangkit dan pulang ke rumahnya. (Hadits masih panjang, dan sampai di sini masih shaheh).
Dari tempat yang ghaib Allah memerintah kepada malaikat pencabut nyawa:
”Engkau turunlah menemui kekasih-Ku dalam bentuk yang paling baik. Lakukan dengan cara halus ketika mencabut ruhnya. Kalau dia memberi izin, masuklah. dan kalau tidak diizinkan, jangan masuk dan pulanglah.”
Malaikat mautpun turun dengan rupa seperti orang badui dari gunung. Depan pintu dia berucap:
”Mudah-mudahan keselamatan terlimpah untuk kalian wahai penghuni rumah Kenabian dan rumah sumber Risalah, apakah saya diperbolehkan masuk?” (Sampai di sini hadits masih shaheh).
“Wahai hamba Allah.” jawab Fathimah. ”Sesungguhnya Rasulullah sedang sibuk karena penderitaan sakitnya.” Tapi malaikat maut itu kemudian mengulangi salamnya (seperti salam yang pertama khusus kepada Rasulullah):
“Mudah-mudahan keselamatan terlimpahkan untuk kamu wahai Rasulullah, dan juga untuk penghuni rumah Kenabian.”
Rasulullah mendengar suara malaikat maut ini kemudian bersabda (kepada Fathimah):
“Wahai Fathimak siapa orang yang ada di pintu!”
“Orang badui Ya Rasul”, jawab Fathimah. “Dia mernanggil-manggil dan sudah aku terangkan bahwa Rasulullab Saw sedang sakit, :api kemudian dia memanggil ketiga kalinya. Dia memandang tajam padaku sampai gemetar tubuhku, takut hatiku, dan tulang sendiku terasa bergetar seakan-akan satu sama lain mau lepas. Wajahku menjadi pucat.”
Rasulullah saw bersabda:
”Fathimah, tahukah engkau siapa dia?”
”Tidak tahu”, jawab Fathimah.
Kemudian Rasulullah saw bersabda:
“Dia itu melaikat maut yang memusnahkan semua kenikmatan, yang memutuskan segala nafsu syahwat, yang memisahkan pertemuan, dan menghabiskan semua rumah, serta dia yang meramaikan kuburan.” (Hadits Shaheh)
Mendadak Fathimah menangis keras, lalu berkata: “Aduh! Sungguh kelak akan celaka, karena adanya kematian Nabi yang terakhir. Menjadi musibah besar karena wafatnya untuk orang-orang yang bertaqwa. Mereka terputus dari pemimpinnya yang suci, yang juga merupakan penyesalan bagi kami semua sebab sudah berhentinya wahyu dan langit.
Sesungguhnya saya sudah terhalang tak mendengarkan perkataan engkau, juga tidak lagi mendengarkan salam engkau sesudah hari ini.”
Sabda Rasulullah saw:
“Tabahkan (hatimu) Fathimah, sebab sesungguhnya hanya engkau di antara keuargaku yang pertama berjumpa dengan aku.” (Hadits shaheh, dan ada juga mengatakan tidak shaheh).
Lalu Rasulullah saw bersabda kepada dia:
“Wahai malaikat maut, masuklah!”
Malaikat itupun masuk seraya mengucapkan salam: ‘Assalaamu’ alaika, Ya Rasul! Rasulullah saw menjawab: ‘Waalaikas-sallaam wahai malaikat maut …, engkau datang untuk berkunjung atau untuk mencabut nyawa!”
”Saya datang untuk berkunjung dan juga mencabut nyawa”, Jawab malaikat maut. “Itu kalau tuan mengizinkan, kalau tidak, saya akan kembali pulang.”
Sabda Rasulullah saw
”Wahai malaikat maut, di mana engkau meninggalkan malaikat Jibril!”
”Saya tinggalkan di langit dunia.” Jawab Malaikat Maut. ‘Dan para malaikat di sana baru berbelasungkawa terhadap dia.”
Tidak lama kemudian malaikat Jibril turun. dan duduk tepat di sisi kepala Rasulullah saw, Rasulullah saw bertanya kepada dia:
“Apakah engkau sudah tahu kalau ajalku sudah dekat!”
“Benar, Ya Rasul.” Jawab malaikat Jibril.
“Maka beritakan kepadaku (Rasulllah saw) akan Kemulyaan yang menggembirakan aku di Sisi Allah Ta’ala.”
“Semua pintu-pintu telah terbuka.” Jawab Jibril. “Dan para malaikat sudah berbaris menanti kehadiran Ruh-mu di langit. Pintu-pintu surga telah terbuka, dan bidadari- bidadari sudah bersolek menanti kehadiran Ruh-mu.
Sabda Rasulullah saw:
“Segala Puji bagi Allah wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenai umatku kelak di hari kiamat.”
”Saya beritahukan …,“ Demikian jawab Jibril. “Bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman:
“Sesungguhnya sudah AKU larang semua Nabi masuk ke dalam surga sebelum engkau memasuki lebih dulu. Dan AKU larang semua umat sebelum umatmu masuk lebih dulu.” (Hadist Qudsi)
Sabda Rasulullah saw: ”Sekarang sudah puas hatiku dan hilang pula kesusahanku.” Selanjutnya Beliau bersabda: ”Wahai malaikat maut, mendekatlah kepadaku.”
Malaikat maut pu mendekati Rasulullah saw dan mulailah mencabut ruh beliau. Ketika sampai diperut Beliau bersabda:
“Wahai malaikat Jibril … alangkah pahitnya rasa sakaratul ini…” Tapi Jibril memalingkan wajahnya dari pandangan Nabi Saw. Nabi Saw berkata: ”Jibril … apakah engkau tidak senang melihat wajahku!” Jibril menjawab: ”Wahai kekasih Allah … siapa kiranya orang yang sampai hati melihat wajah engkau, dan engkau dalam keadaan sakaratul maut.“
Dari Annas bin Malik ia. ia berkata: ”Ketika ruh Nabi Saw sampai di dada, beliau bersabda: ”Aku berwasiat kepada kalian, agar kalian memelihara shalat, dan apa-apa yang menjadi tanggungjawabmu …” (Kata Annas ra.) : ”Masih saja beliau, mau mewasiatkan dua perkara ini, sampai perkataannya putus.“ (Hadits Shaheh).
Kata Ali ra.: “Sesungguhnya Rasulullah saw manakala menjelang ajalnya, kedua bibirnya bergerak-gerak dua kali, kemudian saya mendekatkan telinga, saya mendengar beliau mengucapkan perlahan-lahan, ‘Ummatku … ummatku …’. Maka hilanglah ruh Rasululullah saw pada hari Senin Rabiul Awal.
Diriwayatkan ketika Ali ra. membaringkanjasad Rasulullah untuk dimandikan, mendadak ada suara dari salah satu sudut rumah mengatakan: “Jasad Muhammad jangan engkau mandikan, sebab dia sudah suci dan disucikan …“ Karena suara itu ada rasa ragu dalam hati Ali. Katanya: “Siapakah engkau sebenarnya, sebab Nabi saw itu sudah berwasiat kepadaku agar aku yang memandikan …”.
Dari arah lain tiba-tiba berseru, “Mandikan dia wahai Ali, sesungguhnya suara tadi suaranya iblis terkutuk karena dengki terhadap Nabi Muhammad. Dia bermaksud agar beliau masuk ke kuburan tanpa dimandikan.
“Semoga Allah membalas kebaikan untukmu, karena engkau memberitahukan bahwa tadi itu suaranya iblis. Lalu engkau siapa!” Suara itu langsung menjawab: “Saya adalah Nabi Khaidir yang ikut hadir dalam janazah Nabi Muhammad saw.”
Kemudian Ali melanjutkan memandikan jasad Nabi Muhammad, sementara Fadlal bin Abbas dan Usman bin Zaid hagian menuangkan (sesuai dengan wasiat Nabi saw), Jibril pun datang membawa pengawet berupa obat dari surga. Mereka mengkafani dan menguburkan beliau dalam kamar Siti Aisyah pada tengah malam Rabu, ada yang mengatakan malam Selasa.
Setelah ‘Aisyah berdiri dekat kuburan Nabi Saw sambil berkata:
‘Wahai orang yang belum pernah memnakai pakaian sutra, belum pernah tidur di atas ranjang yang empuk; ialah orang yang pergi dari dunia, sementara perutnya belum pernah kenyang oleh roti sekalipun dan gandum yang kasar. Wahai orang yang memilih tidur di atas dedaunan korma dibanding tidur di atas ranjang … wahai orang yang tidak tidur sepanjang malam, hanya karena tukut siksa neraka Syair. Seumpama dunia ini kekal bagi semua orang, pasti Rasulullah saw pun akan kekal abadi.”
Allahumma shalli alaa Muhammad wa alaa ali Muhammad …..
Kisah detik-detik wafatnya Rasulullah saw terjadi setelah haji Wada’ yang memperoleh wahyu terakhir (lihat Surah Al-Maidah:3). Tapi ada yang mengatakan tidak terakhir, sebab ada ayat lain yang turun sebagai hadits kenabiannya; ada yang mengatakan ayat itu dari Surah Taubah:128-129.
Setelahnya ada yang mengatakan 21 hari, ada yang mengatakan 80 hari, dan ada yang mengatakan tinggal 50 hari Rasulullah saw hidup, kemudian wafat, di mana masa hari perbedaan pendapat kecil bermula dari perbedaan ayat terakhir turun. Namun yang umum adalab Surat Al-Maidah ayat 3, sebagai hakikat penyempurnaan agama Islam. Yang jelas setelah ayat (tatkala Haji Wada’) selang beberapa hari-hari yang dimaksud di atas kemudian Rasulullah saw meninggal dunia, persis sebagaimana rincian hadits di atas.
Wallahu A’lam Bishshawaab ….
Baca Selengkapnya...

Kamis, 11 Oktober 2012

SAAT PRIA KECEWA, WANITA MERASA BAHAGIA



Pasangan (Pria) sedang merasa sedih, marah atau kecewa dan Wanita merasa senang? Terdengar sangat kejam, tapi begitulah faktanya. Wanita, menurut penelitian, akan merasa bahagia saat pasangannya dalam kondisi kecewa.
Baik kekasih maupun istri, memang cenderung senang ketika pasangannya memperlihatkan emosi negatifnya, berupa kesedihan dan kekecewaan. Itu karena, sebagian besar wanita menganggap kalau diperlihatkannya emosi merupakan pertanda kalau hubungan dalam kondisi sehat.
Hal ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Harvard, Amerika Serikat. Juga diketahui, saat seorang pria menyadari pasangannya dalam keadaan marah, wanita juga akan lebih bahagia.
Kondisi tersebut menggambarkan kalau wanita menyukai kondisi di mana pasangannya merasa tidak puas. Itu karena, menunjukkan kuatnya "keterlibatan" atau "investasi" dalam kebersamaan mereka.
"Hal ini konsisten dengan apa yang diketahui soal emosi wanita yang sering mengalami ketidakpuasan ketika pasangannya menghindar atau menarik diri secara emosi ketika menanggapi konflik," kata Dr. Shiri Cohen, kepala penelitian seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Penelitian yang dipublikasi oleh American Psychological Association ini, melibatkan 156 pasangan heteroseksual. Status hubungan mereka, 56 % menikah dan sisanya menjalani hubungan berkomitmen.
Selama penelitian, tiap pasangan diminta untuk mendeskripsikan pertengkaran dengan pasangannya dalam kurun waktu dua bulan terakhir yang menyebabkan rasa kesal, frustasi dan mengecewakan. 
"Secara keseluruhan, temuan dari studi ini menunjukkan bahwa pria kemungkinan merasa lebih puas dalam hubungan ketika mereka secara akurat dapat membaca emosi positif pasangannya. Sementara, kepuasan hubungan bagi wanita justru ketika secara akurat dapat membaca emosi negatif pasangannya," kata kata Dr. Cohen.
Baca Selengkapnya...

Anda Pengunjung yang ke

PENGGEMAR FAVORIT

My Home

My Home

My Ma'had

My Ma'had