KALAM HIKMAH Jika anda imgin tahu kedudukan anda disisi Allah Maka lihatlah kedudukan Allah di hati anda

Selasa, 20 Mei 2014

Bentuk-bentuk tuntutan masyarakat

Bentuk-bentuk tuntutan masyarakat
Ada setumpuk harapan yang disandarkan kepada dunia pendidikan, mengingat pendidikan memanglah tumpuan solusi dari sekian banyak persoalan sumber daya manusia dan problem kemasyarakatan, para orang tua kerap berharap: mampukan pendidikan di negara kita ini mencetak generasi yang berkarakter kuat?, mampukah pendidikan yang sekarang ini mengghasilkan orang-orang yang berintregitas tinggi?.[1] Walaupun ini merupakan sebuah keinginan masyarakat yang boleh jadi terdengar berlebihan, meski sesungguhnya ini sudah wajar. Di antara bentuk-bentuk tuntutan masyarakat adalah:

1.    Generasi yang mempunyai keluhuran moral spiritual
2.    Generasi yang mampu mengembangkan ilmu
3.    Generasi yang siap dijadikan pemimpin di masyarakat
4.    Generasi yang mempunyai jiwa sosial tinggi, dan
5.    Generasi yang mampu menanankan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.


[1]Zainal Aqib, Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa (Bandung: Yrama Widya, 2011), 7.
Baca Selengkapnya...

Nilai Pendidikan Tahlilan dan Yasinan

Nilai Pendidikan Tahlilan dan Yasinan
Tahlil berasal dari kata (hallala yuhallilu tahlilan) yang artinya membaca kalimat la ilaha illallah : tiada Tuhan selain Allah. Jadi yang dimaksud dengan tahlil di sini adalah membaca serangkaian surat-surat Al-Qur’an, ayat-ayat pilihan, dan kalimat-kalimat zikir pilihan (termasuk di dalamnya membaca la ilaha illallah) dan ditutup dengan do’a.[1] Adapun yasin yang penulis maksud di sini adalah pembacaan surat yaasin.
Rangkaian bacaan dalam tahlilan (pembacaan tahlil dan Yaasin) mempunyai keutamaan masing-masing yang mengandung berbagai faedah dan hikmah, nilai pendidikan yang terdapat dalam tradisi tahlil adalah nilai pendidikan keimanan; nilai pendidikan ibadah; nilai pendidikan moral dan nilai pendidikan sosial.
Wujud nilai pendidikan keimanan yaitu dalam kegiatan yasin dan tahlil terdapat banyak bacaan dzikir sehingga mengajak para pembacanya untuk selalu mengingat Allah Swt dan juga berupa ungkapan rasa syukur dan sikap kepasrahan. Nilai pendidikan ibadah wujudnya adalah berupa pembacaan ayat-ayat Al Quran yang terdapat dalam bacaan tahlil yang bernilai ibadah; nilai ketuhanan yang berupa ungkapan rasa syukur dan sikap kepasrahan. Nilai pendidikan moral, wujudnya adalah budi pekerti yang berupa sikap balas budi; birr al-walidain kepada orang tua; kesetiaan dan sikap jujur. Nilai pendidikan sosial wujudnya adalah tolong menolong; kasih sayang; kesetiaan, kesetiakawanan, dan gotong royong kepada orang lain.
Dengan kegiatan yasin dan tahlil menambah keakraban dan persaudaraan antara warga karena seringnya bertemu dan berkumpul bersama dalam satu majlis, dan dengan adanya kegiatan tersebut hubungan tali silahturahmi antara wargapun bertambah erat dan semakin akrab.


[1] http://ass-yafiiah.blogspot.com/p/pengertian-tahlil.html, (April, 2014), 1.
Baca Selengkapnya...

Nilai Pendidikan Istighotsah

Nilai Pendidikan Istighotsah
Kata “istighotsah” berasal dari “al-ghouts” yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) "istaf’ala" atau "istif'al" menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan.[1]
Jadi istighotsah berarti "thalabul ghouts" atau meminta pertolongan. Para ulama membedakan antara istghotsah dengan "istianah" meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti'anah juga pola istif'al dari kata "al-aun" yang berarti "thalabul aun" yang juga berarti meminta pertolongan.[2]
Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti'anah maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum. kata Istighotsah terdapat di dalam Al-Qur'an surat al-Anfal ayat 9:
øŒÎ) tbqèWÉótGó¡n@ öNä3­/u z>$yftFó$$sù öNà6s9 ÎoTr& Nä.ÏJãB 7#ø9r'Î/ z`ÏiB Ïps3Í´¯»n=yJø9$# šúüÏùÏŠóßD ÇÒÈ  
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut".
Dalam acara istighosah terdapat nilai pendidikan yang sesuai dengan nilai pendidikan Islam yaitu:
1.    Nilai pendidikan keimanan (aqidah), karena terdapat banyak bacaan dzikir sehingga mengajak para pembacanya untuk selalu mengingat Allah Swt dan juga berupa ungkapan rasa syukur dan sikap kepasrahan.
2.    Nilai pendidikan ibadah wujudnya adalah berupa pembacaan ayat-ayat Al Quran yang terdapat dalam bacaan tahlil yang bernilai ibadah; nilai ketuhanan yang berupa ungkapan rasa syukur dan sikap kepasrahan.
3.    Nilai pendidikan moral (akhlaq), wujudnya adalah budi pekerti yang berupa sikap balas budi, tolong menolong, kasih sayang, kesetiaan, kesetiakawanan, dan gotong royong kepada orang lain.
Dalam kegiatan istighotsah ini menambah keakraban dan persaudaraan antara warga karena seringnya bertemu dan berkumpul bersama dalam satu majlis, dan dengan adanya kegiatan tersebut hubungan tali silahturahmi antara wargapun bertambah erat dan semakin akrab.


[1]http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,16743-lang,id-c,ubudiyah-t,Makna +Istighotsah-.phpx. (April, 2014), 1.
[2] http://www.nu.or.id/. (April, 2014), 2.
Baca Selengkapnya...

Nilai Pendidikan Sholat Berjamaah

Nilai Pendidikan Sholat Berjamaah
Kata "jama'ah" berarti kumpul. Sholat berjamaah dari segi bahasa artinya sholat yang dikerjakan bersama-sama oleh lebih dari satu orang. Sedangkan menurut pengertian syara' adalah sholat yang dikerjakan bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah seorang diantaranya bertindak sebagai imam sedangkan lainnya manjadi ma'mum.[1]
Shalat jama'ah dapat dilakukan paling sedikit oleh dua orang dan dapat dilaksanakan di rumah, surau, masjid atau tempat layak lainnya. Tempat yang paling utama untuk mengerjakan shalat fardhu adalah di masjid, demikian juga shalat jama'ah. Makin banyak jumlah jama'ahnya makin utama dibandingkan dengan shalat jama'ah yang sedikit pesertanya. Lebih dari itu sholat berjamaah juga mempunyai nilai pendidikan yang tinggi, di antara nilai-nilai shalat itu adalah:
1.    Shalat mendidik untuk menyucikan diri dari sifat-sifat buruk. “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS al-Ankabut [29]: 45).
2.    Shalat mendidik kesatuan dan persatuan umat. Orang shalat menghadap ke satu tempat yang sama, yaitu Baitullah. Hal ini menunjukkan pentingnya mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Perasaan persatuan ini akan menimbulkan saling pengertian dan saling melengkapi antarsesama.
3.    Shalat mendidik disiplin waktu. Setiap yang shalat selalu memeriksa masuknya waktu shalat, berusaha menunaikannya tepat waktu, sesuai ketentuan, dan menaklukkan nafsunya untuk tidak tenggelam dalam kesibukan duniawi.
4.    Shalat mendidik tertib organisasi. Menyangkut tertibnya jamaah shalat yang baris lurus di belakang imam dengan tanpa adanya celah kosong (antara yang satu dan jamaah di kanan kirinya) mengembalikan kaum Muslimin pada perlunya nidzam (tertib organisasi).
5.    Shalat mendidik ketaatan kepada pemimpin. Mengikuti gerakan imam, tidak mendahuluinya walau sesaat, menunjukkan adanya ketaatan dan komitmen atau loyal, serta meniadakan penolakan terhadap perintahnya, selama perintah itu tidak untuk bermaksiat. “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah SWT.” (HR Ahmad).
6.      Shalat mendidik keberanian mengingatkan pimpinan. Jika imam lupa, makmum mengingatkannya (membaca subhanallah), hal ini menunjukkan keharusan rakyat untuk mengingatkan pemimpinnya jika melakukan kesalahan.
7.    Shalat mendidik persamaan hak. Pada shalat berjamaah, dalam mengisi shaf tidak didasarkan pada status sosial jamaah, tidak pula memandang kekayaan atau pangkat, walau dalam shaf terdepan sekalipun. Gambaran ini menunjukkan adanya persamaan hak tanpa memedulikan tinggi kedudukan maupun tua umurnya.
8.    Shalat mendidik hidup sehat. Shalat memberikan kesan kesehatan, yang diwujudkan dalam gerakan di setiap rakaat, yang setiap harinya minimal 17 rakaat secara seimbang. Hal ini merupakan olahraga fisik dengan cara sederhana dan mudah gerakannya.
Jika nilai-nilai shalat tersebut di atas diejawantahkan dalam kehidupan setiap Muslim maka tidak menutup kemungkinan perubahan ke arah yang lebih baik akan dapat terwujud.


[1]www.makhluqbumi.blogspot.com/2010/06/penegertian-sholat-berjamaah.html. (April, 2014), 1.
Baca Selengkapnya...

Anda Pengunjung yang ke

PENGGEMAR FAVORIT

My Home

My Home

My Ma'had

My Ma'had