KALAM HIKMAH Jika anda imgin tahu kedudukan anda disisi Allah Maka lihatlah kedudukan Allah di hati anda

Minggu, 28 Oktober 2012

Biografi Naṣiruddin Ath Thusi


Biografi Naīr al-Dīn al-ūsī
Nama               : Naīr al-Dīn al-ūsī
Sebutan           : Khaje Nasir
Lahir                : 16 Februari 1201 (11 Jamadi al-Ula, 597)
Wafat              : 25th Juni 1272/4 (18 Dhu’l-Hijjah 672)
Suku bangsa    : Persian
Wilayah: Iran
Mahzhab         : Avicennisme (Twelver Shī‘ah school tradition)
Minat Utama   : TeologI Islam, Filsafat Islam, Astronomi, Matematika, Kimia, Biologi dan Kedokteran, Fisika, Pengetahuan Alam
Temuan Terkenal: Konservasi massa, Evolusi, trigonometri Speris, Tusi-couple
Karya              : Rawa-yi Taslīm, Tajrid al-’Aqaid, Akhlaq-i-Nasri, Zij-i ilkhani, al-Risalah al-Asturlabiyah, Al-Tadhkirah fi’ilm al-hay’ah,
Dipengaruhi: Ibn Sina (Avicenna), Fakhr al-Din al-Razi, Mo’ayyeduddin Urdi
Mempengaruhi: Ibn Khaldun, Qutb al-Din al-Shirazi, Ibn al-Shatir, Copernicus
Tokoh ini kurang begitu populer di banding tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam seperti Ibn Sina, al-Ghazali al-Razi, dan lainnya. Sebab itu, kemunculan namanya sebagai tokoh penting dalam khazanah perkembangan peradaban Islam juga menjadi sesuatu yang sulit ditemui, padahal memperbincangkan sejarah Filsafat Islam, kita tak bisa meninggalkan tokoh yang memberikan sumbangan yang begitu besar bagi perkembangan filsafat Islam – khususnya mazhab paripatetik ini.
Nashiruddin ath-Tusi adalah seorang pemikir Islam yang tidak hanya dikenal sebagai seorang filsuf, tetapi juga sebagai ahli astronomi, matematikawan dan saintis/ilmuan yang beberapa pemikirannya masih digunakan sampai saat ini. Dia adalah seorang penulis yang banyak karyanya dalam bidang matematika. Ia juga seorang biolog, ahli kimia, ahli pengobatan, ahli ilmu fisika, teolog dan Marja Taqleed. al-Tusi termasuk satu di antara sedikit astronom Islam yang mendapat perhatian dari ilmuwan modern. Seyyed Hussein Nasr mengkategorikan al-Tusi sebagai salah satu di antara tokoh universal sains Islam yang pernah lahir dalam peradaban Islam abad pertengahan.
Bernama lengkap Abu Ja’far Muammad ibn Muammad ibn al-asan al-Tūsī (محمد بن محمد بن الحسن الطوسی) Lahir pada 18 Februari 1201 M/597 H di ūs, al-Kāżimiyyah dekat Baghdad sebuah tempat yang berada di atas sebuah bukit, di samping lembah sungai Kasyaf, dekat ke kota Masyad di Timur Laut Persia, yang menjadi kota pendidikan terkenal pada masa itu. Saat ini ūs masuk dalam wilayah Khorasan di Iran. Ia lebih dikenal dengan nama Naīr al-Dīn al-ūsī (di Barat dikenal dengan Tusi), Seorang Persia dari Ismailiyah yang di kemudian hari memiliki keyakinan Islam “Twelver Shī‘ah” (Twelver Shī‘ah Islamic belief).
Al-Tusi wafat pada 26 Juni 672 H/1272-4 M di Kazhmain dekat Baghdad, pada tahun yang sama dengan Thomas Aquinas. Ia dimakamkan sesuai dengan permintaan terakhirnya di samping makam Musa ibn Ja’far Imam ketujuh dari aliran Twelver Shī‘ah, di Kazimayn di luar Baghdad. Di antara muridnya yang mashur adalah filosof Qutb al-Din al-Shirazi (wafat 710 H./ 1310 M) dan Imam, hakim, dan teolog, ‘Allamah al-Hilli (wafat 726 H./ 1325 M.). al-Tusi tetap mempunyai pengaruh sampai akhir hayatnya. Bahkan Abaqa yang menggantikan Hulagu tetap mempercayainya serta membuat beberapa kebijakan atas saran al-Tusi. Dengan pengaruh yang dimilikinya, al-Tusi terus melanjutkan kegiatannya mengembangkan filsafat Islam dan sains sampai akhir hayatnya.
Al-Tusi merupakan figur intelektual yang memiliki pengaruh signifikan mulai dari masa tradisional intelektualitas Islam Timur sampai periode modern. Pengaruh dan prestisenya terekam melalui gelar, penghormatan dan nama kecil yang diberikan padanya, seperti : khadja (sarjana dan guru terkemuka), ustadh al-Bashar (guru umat), dan al-muallim al-thalith (guru ketiga).
Pada masa sekarang, pengaruh Tusi sangat besar terutama bagi kaum Shiah. Dalam bukunya ‘Insan Ilahiah”, Imam Khomeini menyebutkan bahwa nurâniyah satu orang seperti filsuf besar Islam Khawajah Nashiruddin ath-Tusi dan Allamah Hilli menerangi bangsa dan negara dan nurâniyah tersebut abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda Pengunjung yang ke

PENGGEMAR FAVORIT

My Home

My Home

My Ma'had

My Ma'had