TUGAS PRAKTIK PAI KELAS IX   SOAL KELAS VII   SOAL KELAS VIII   Bentuk-bentuk tuntutan masyarakat   Nilai Pendidikan Tahlilan dan Yasinan   Nilai Pendidikan Istighotsah   Nilai Pendidikan Sholat Berjamaah   PR kelas XI IPA 3 SMAN Senduro   Aplikasi makna shalat dalam kehidupan sehari-hari   BAB XX PERJANJIAN HUDAIBIYA   BAB XXI KHAIBAR DAN UTUSAN KEPADA RAJA-RAJA   BAB XXII 'UMRAT'L-QADZA   BAB XXIII EKSPEDISI MU'TA   BAB XXIV PEMBEBASAN MEKAH   BAB XXV HUNAIN DAN TA'IF   BAB XXVI IBRAHIM DAN ISTERI-ISTERI NABI   BAB XXVII TABUK DAN KEMATIAN IBRAHIM   BAB XXVIII TAHUN PERUTUSAN   BAB XXIX IBADAH HAJI PERPISAHAN   BAB XXX SAKIT DAN WAFATNYA NABI  
KALAM HIKMAH Jika anda imgin tahu kedudukan anda disisi Allah Maka lihatlah kedudukan Allah di hati anda

Senin, 25 Juli 2011

Hidup manusia antara Adzan & Iqomat

Diadzani saat kita lahir dan disholatkanlah saat kita mati, tidakkah hal ini menyadarkan kita akan suatu peringatan dari Allah untuk kita?

Ya! Rentang waktu sejak dikumandangkannya Adzan hingga ditegakkannya Sholat, mencerminkan betapa perjalanan hidup kita ini begitu singkatnya.

Dikumandangkannya Adzan menandakan awal masuknya waktu untuk menegakkan Sholat. Hal ini pun tak ubahnya dalam kebiasaan untuk mengadzani bayi yang baru lahir ke bumi, sebagai sebuah penanda bahwa telah dimulainya hidup baru.


Di saat kita mati maka kita pun akan disholatkan yang berarti sebagai sebuah penanda bahwa kita telah mengakhiri perjalanan hidup kita di dunia.

Jadi kapan waktu kita untuk menjalani hidup ini tentunya berada dalam rentang antara dikumandangkannya Adzan hingga ditegakkannya Sholat.

Bahkan bisa dikatakan lebih singkat lagi dari itu karena sesaat sebelum ditegakkannya Sholat, kita akan mengumandangkan Iqomat. Jadi bahkan lebih singkat lagi yaitu antara Adzan hingga Iqomat.

Perjalanan menuju akhir (kematian) seperti hal nya menunggu waktu sholat (wajib), semuanya udah pasti, ada lima waktu, sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Begitu pula hal nya kematian manusia, semuanya udah pasti dan udah dipastikan Allah, hanya kita gak tau masuk kloter yang mana, apakah masuk yang subuh (bayi), dzuhur (remaja), ashar (dewasa), maghrib (setengah baya) atau yang paling alot isya (udah bangkotan banget).

Dari pada menerka-nerka kita masuk ke golongan/kloter yang mana, akan lebih baik kalo kita siapkan diri dengan berwudlu, lalu dzikir sambil menunggu Imam memimpin sholat.
Jadi dari pada hidup was-was menunggu akhir, atau ada pula yang berlagak tidak tau bahwa jalan pasti berujung, marilah benahi wudhlu kehidupan, perbanyak dzikir kehidupan sambil menanti datangnya hari, dimana kita tak lagi berdiri di shaff sholat, tidak lagi menjadi makmum ataupun tak lagi menjadi imam dalam sholat, melainkan menjadi sebab orang bersholat (kita disholatkan).

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6825058

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda Pengunjung yang ke

PENGGEMAR FAVORIT

My Home

My Home

My Ma'had

My Ma'had